cinta pertama dan sejati seorang anak lelaki itu pada ibunya |
Pradipa, anak hotmama semata wayang
itu udah kelas 3 SD, nggak brasa waktu cepet banget berjalan.. perasaan baru
kemaren hamil dipa, sepuluh bulan lebih dalem perut, trus lahir dengan cara
operasi sesar dengan kondisi payah, tubuh biru dan nafas satu2.. hari demi
hari, mingu demi minggu, bulan demi bulan berlalu.. kami menikmati perjalanan
waktu bersama dipa, nemikmati tangisan, rengekan, celotehan dipa, melalui rasa
sedih dan panik saat dipa sakit, menikmati kebahagian dan senyum saat dipa
dapet rangking dan juara olimpiade, menikmati semua momen yang bisa kami lalui.
Dipa tumbuh jadi anak yang pintar dan kritis, manja, ngeyelan, persis plek
kayak simbok-ne.. waktu brasa cepet banget, saat ngeloni dipa itulah hotmama
jadi melow. Diati brasa piyee gitu,, owalaaah mas dipa.. mas dipaa… kamu itu
dulu disimpen di perut mamah sayang, sepuluh bulan lebih kamu di perut mamah
nggak mau kluar, kemana-mana kita berdua mas, bahkan sejak mas dipa belum lahir
mamah udah bacain mas dipa cerita, mamah udah ajak ngobrol mas, kemudian mamah
keluar kerja setelah ada mas, trs kita berjuang bareng buat sehat, kita banyak lewatin waktu
bersama, mamah inget kapan mas mulai
berangsur sehat, kapan mas bisa tengkurep, kapan mas bisa ngomong
ma..ma..ma..ma.. dan tau nggak, itu kata pertama yang keluar dari mulut mas,
mamah inget waktu mas mulai duduk, belajar berdiri, belajar jalan dan hobi dorong2
keranjang, rasanya baru kemaren mas masuk playgrup, masuk tk, belajar baca, dan
kemudian setelah mas bisa baca mas yang bacain buku cerita buat mamah kalo kita
mau bobok, saat-saat kita itu luar biasa mas, dan waktu yang akan datang juga akan
selalu luar biasa buat mamah, ada rasa nggak rela dipa cepet tumbuh gede, takut
kedekatan fisik antara mamah dan dipa luntur, kuatir dipa nggak mau dicium2
lagi karena malu, takut dipa jatuh cinta ama cewek yg nggak sreg di ati
mamahnya, intine takut kehilangan cinta dipa, ketika saatnya tiba.. dipa makin
dewasa dan kemudian jatuh cinta sama perempuan dan kemudian menikah..,
hiks..hiks…westah.. klo mikir itu susah bobok semaleman.
Hotmama berulangkali bilang sama dipa
saat kami ngobrol2, “sayaaang,, besok kalo cari istri yang baik, perhatian, solekha, dan sayang lahir
bathin sama mamah papah juga ya?” emang kecepeten ngomong gitu ama anak lelaki
umur 9 th, tp hotmama yang “sakit” ini punya anggapan kalok masukan kek gitu
sering diberikan sejak kecil maka akan makin nyantel dikepala dipa, entah keparnoan
tentang kuatir terbaginya cinta anak cuma melanda emak2 “sakit” kayak hotmam ato
semua emak2 yg punya anak lelaki (terutama yg anaknya semata wayang) punya
keparnoan yg sama, tapi karena keparnoan itu hotmama jd belajar melihat dari
kacamata yang berbeda, dari kacamata seorang ibu yang punya anak lelaki (yang
suatu hari punya menantu perempuan), dan dari kacamata seorang menantu
perempuan. Hotmama jadi inget mbah putri, embahnya dipa, ibu pak bejo, mertua
hotmama. Buat mbah putri pak bejo tetaplah anak, sehebat apapun pak bejo, setengil
apapun, segede apapun bodinya, pak bejo tetaplah anak kecil dimata mbah putri,
dan mbah putri tetaplah seorang ibu. Ibu dari pak bejo yang memilih hotmama
menjadi ibu dari anaknya, yang memilih hotmama untuk membantu mbah putri
meringankan beban mengurus keperluan anak lelaki bungsunya, dan mbah putri
dengan rela melepas anak lelaki bungsunya berbagi hati, berbagi cinta,
memberikan semua penghasilan dan sebagian hidupnya untuk menemani istrinya, si
hotmama yg cantik dan seksi itu..#timpuk sandal. Mbah putri itu luar biasa.. dengan
rela menyerahkan anak lelakinya yg sudah mateng pada hotmama, hotmama itu
enak.., karena dapet seorang lelaki yang sudah siap tanpa harus repot urus
eeknya, urus mandinya, sudah bisa baca, sudah sarjana, bekerja dan punya penghasilan
kepada perempuan lain yang baru dikenalnya, perempuan yang nggak punya andil
membesarkan pak bejo sampek pak bejo ada di titik memilih hotmama jadi
pendampingnya..
Dan akan tiba saatnya kelak hotmama akan
ada di titik yang sama kek mbah putri, melepas dipa berbagi hidup dan cinta dengan
perempuan lain yg mungkin baru dikenalnya beberapa tahun, kemudian menyerahkan
penghasilannya, berbagi cerita dan melalui waktu bersama. Tentunya apa yang diinginkan mbah putri pada
menantunya (baca:hotmama) akan sama dengan apa yg hotmama inginkan pada istri
dipa (kelak), mendapatkan menantu (yang menurut kami kaum mertua perempuan dan
calon mertua perempuan) “ideal” buat anak lelakinya. Hotmama itu belum jadi
mertua, dipa baru 9 th..masih jauuuh,, tapi saat meluk dipa, saat
urus dipa, saat nemenin dipa belajar, saat-saat bersama dipa kadang mbatin, “mbesuk
istrimu siapa maaas..…, kamu itu disimpen di perut mamah 10 bulan, mamah
gendong2, mamah suapin, dimandiin, dicebokin, kok enak banget mas “dirampas”
oleh pendatang baru dari hidup mamah, opo iyo besok istrimu bisa urus mas kayak
mamah urus kamu maas…hiks” sering banget pikiran itu muncul, terutama pagi hari
saat makein dipa kaos kaki… Ehm,, apa dulu mbah putri juga punya pikiran yg
sama kek hotmama yah saat urus pak bejo?? Nggak ngerti aku, gak pernah nanya
juga.. tp keknya tiap ibu gitu,, oleh sebab itu hotmama belajar menempatkan
diri jadi menantu yang paling enggak mendekati apa yang kira2 mbah putri pengin
(meski embah gak pernah ngomong pengen mantu kek apa), berusaha mengurus pak
bejo dengan hati-hati, baik dan benar sesuai dengan SOP seorang istri, berusaha
jd menantu yang manut dan tidak membuat pak bejo ada di kondisi yg sulit karena
dua orang perempuan yang sama2 di cintai terlibat konflik, minimalnya berusaha menempatkan diri, mencoba
memahami dan melihat dari kacamata mbah putri.. itu nggak segampang ngetiknya
lho.. karena kita tiap manusia selalu punya rasa menguasai dan ego yang tinggi,
tapi kalo kita mencoba melihat dari kacamata yang berbeda pasti pikiran kita
lebih terbuka, kalo buat hotmama sederhana aja cara berfikirnya: suatu saat
hotmama akan punya menantu perempuan, istrinya mas dipa, hotmama pengen dipa mendapatkan
perempuan yang oke buat jadi istri dan ibu dari anak mas dipa, bisa menempatkan
diri sebagai menantu di keluarga suami, sayang mamah dan papah lahir dan
bathin, bisa rukun dan kompak sama hotmama.. (lagi mbayangin hotmama jalan ama
istri dipa, shopang-shoping dan hang out bareng) dan yang pasti hotmama gak
pengen mas dipa ada di posisi yang sulit karena membela ibu atau istri karena
berselisih. Karena itu sekarang sebagai menantu mbah putri, hotmama berusaha
menempatkan diri sesuai dengan keinginan hotmama kelak kalo punya menantu
perempuan. Alhamdulillah sepanjang perjalanan hotmama jadi istri pak bejo belum
ada perselisihan dengan mbah putri, emang perjalanan tidak selamanya mulus,
tetap ada ganjelan2 di awal2 karena cara
pandang yang berbeda, tapi semua kembali ke diri kita masing2, semua ada di
kepala dan pikiran kita, kalok kita sebagai menantu perempuan bisa menempatkan
diri dalam keluarga suami, maka nggak aka ada anggapan mertua yang jahat kepada
menantunya. Dilogika aja deh, kalok ibu mertua perempuan itu adalah orang yang
jahat mana mungkin beliau membesarkan anak-anaknya dengan baik sampek menjadi
suami yang kita cintai dan kita banggakan saat ini..
#ini sekedar pencerahan aja, akan sangat
membahagiakan diri kita sendiri dan suami saat kita sebagai menantu perempuan
bisa menempatkan diri, selain memuliakan org tuanya kitajuga hrs belajar
memuliakan org lain (mertua), menantu perempuan adalah pendatang baru yang
merampas anak laki2 dari ibunya, bersikaplah baik pada mertua sebagai wujud
terimakasih atas segala perhatian, kasih sayang dan pengorbanan yang mertua berikan
pada suami kita. Hidup lebih harmonis karena suami gak bĂȘte dan bingung gimana
harus bersikap, rejeki dan kemudahan akan datang karena salah satu pintu
pembuka rejeki dan berkah itu dari doa seorang ibu, perlakukan orang lain
seperti kita ingi di perlakukan… Kata orang bijak sih gitu
#kok mbahasnya dari sisi menantu
perempuan dan ibu yg punya anak laki2 aja yah?? Ya iyalaah,, kan hotmama anaknya
laki2 dan hotmama baru jadi menantu, belum jadi mertua karena mas dipa belum
menikah. Jadi yo belum tau rasane punya mantu kek apa, tp paling nggak kan
hotmam punya cita2 pengen punya mantu yg gini gini gini.. semoga aja hotmam
bisa jd mertua yg baik, yang sayang mantu, yang gak resek.. semogaaa hotmam gak
bikin mas dipa pusing, semogaaaa hotmam nanti nggak nakali mantu wedok..
semogaaaa… Aamiin…
#Sampai sekarang pun hotmam masih
terus belajar dan belajar untuk terus berfikiran
positif kalo ibu mertua adalah sosok perempuan murah hati yang telah membesarkan
suami kita dengan segenap investasi genetik dan pengorbanannya. Udah itu aja. Titik..
#eh.. isi jurnale semrawut, dari
perasaan melow ama dipa, trus ke mbah putri.. bayangan calon mantu, macem2 ra
jelas.. yah, mungkin benang merah dari jurnal gak jelas ini cuma bisa dipahami
oleh orang2 pinter dan beriman saja..
*intine, kalok sayang mertua.. suami
seneng, hidup seneng, duit dari pak bejo
brak-bruk lancar.. . hahahaa…lho kok!!??!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar