Dalam suatu
kesempatan ngobrol ama om ganteng pujaan hati (ehm,,ehem) tentang perempuan.
perempuan asli katanya itu yg bisa masak dan bisa mijit, kata si om perempuan kadang ada yg
bisa masak tapi gak bisa mijit, ada juga yg bisa mijit tp gak bisa masak, tp
paling banyak yg gak bisa keduanya, gak bisa masak dan gak bisa mijit… gitu
katanya…,, emang gitu om? *kedip-kedip mupeng
Almarhum eyangku bilang kalo perempuan jawa itu musti bisa 3M,
masak, macak, manak. Tapi tak tambahin yo gen tambah komplit. Mijet dan Mlumah
(yang dua terakhir tambahanku dewe), #kayaknya mah semua perempuan musti bisa itu ya, gak cuma perempuan jawa aja.
- Masak; maksudnya perempuan gak cuman ngolah makanan aja tapi juga bisa menghidangkan makanan yang sehat, sehat buat
perut, sehat buat kantong juga..hingga tercipta keluarga sehat baik sehat
tubuhnya (liat bodi papadipa.. plis deh), sehat pula ekonominya, nah, saat
masak tadi kemampuan meracik, menyatukan, dan mengkombine berbagai bahan
menjadi satu menjadi santapan Ini adalah wujud kasih sayang istri terhadap
seluruh anggota keluarga.. (cie..cie.. andalanku ini doang kayaknya deh),
- Macak: macak adalah bersolek atau berhias. Nggak cuma dimaknai
sebatas dandan bikin cantik doang, kata alm eyang putriku seng dipacak’i orak
mung rai, tapi yo macak’i omah, macak'i budi pekerti lan bathin supaya bisa punya sifat
yang lemah lembut, ikhlas, penyayang, sabar, ngayomi dan seng apik2 liyone..
- Manak artinya melahirkan anak. Yang
dimaksud gak cuma bikin anak, njuk hamil trus jeprot ngelairin lho yo,, tetapi
mengurus, mendidik, dan membentuk karakteristik seorang anak hingga menjadi
manusia seutuhnya.
- Mijet: nek
iki tambahanku dewe, perempuan sebagai istri, sebagai ibu mestinya bisa jadi
tempat berbagi, saat hati dan tubuh capek, suami ato anak akan nyungsep di
ketek istri dan emak tersayang buat naruh beban, trus klo istri yang capek ati nyungsep di
ketek siapa ya?? *belum nemu jawabnya, mo nyungsep di ketek papadipa bau asem..
heee
- Mlumah: iki
yo tambahanku dewe, mlumah artinya melayani, melayani suami, melayani anak, nggak
lupa juga melayani diri sendiri.. Bisa menempatkan diri sebagai istri saat
berperan sebagai istri, bisa menempatkan diri sebagai ibu saat musti berperan
sebagai ibu, yo musti bisa gonta-ganti gitu lah istri iya, ibu iya, pengurus
rumah iya.. hebat banget kan teorinya??
Klo diliat
dari uraian diatas kok kayaknya perempuan kui mesak’ke men yo… susaaah,
ribeeet…. Adik sepupuku, dek Rima Febrian bilang sulit jadi perempuan jawa, entah apanya yg sulit.. lha terus kalo jadi perempuan suku lain piye dek? heheee
Perempuan
ato wanito dalam budaya jawa yang artinya wani ditoto emang kayak
diwajibkan narimo ing pandhum. Perempuan harus
mau dan mampu menjadi pembantu laki-laki seberat apapun
bebannya....ckckckck… Banyak
keinginan pribadi yang harus bisa dia tahan dalam hati untuk menunjukan
rasa
cinta dan pengabdian kepada suami, (pengen beli playbook, pengen
jalan2, pengen macem2lah..) sampek2 buat nyebut pasangan pake istilah
garwa, sigarane nyawa, atau belahan jiwa
(bahasa geolnya solmet kali yee). Menurutku istilah garwa ini menepis
anggapan kalok perempuan dalam budaya jawa cuma sekedar
konco wingking, catet ya "sigaraning
nyowo" loh.. separuh napas, separuh nyawa lho bok…. Orang jawa bilang
istri
sering disebut juga sebagai pedharingan
alias periuk. Periuk kui tempat menyimpan beras atau menanak nasi.
Perempuan disimbolkan
juga sebagai penyimpan harta benda yang dicari suami dan mengolahnya
untuk
kelangsungan hidup keluarga...,, gitu...
Jadi menurutku sih kayaknya kurang tepat kalok ada yg menganggap itu sebagai penomor dua posisi perempuan. Fungsi istri ini macam sutradara yang berperan di belakang layar. Gak tampak dalam film tapi sangat besar pengaruhnya atas kualitas filmnya. Atau bisa dibilang perempuan itu manager rumah tangga. Dimana penentuan keputusan rumah tangga yang ada di tangan suami akan banyak dipengaruhi oleh perempuan. Yang gak banyak disadari, bahkan sama perempuan itu sendiri: sebenernya perempuan entah jawa ato bukan, Perempuan Indonesia lah (tanpa stempel suku di jidatnya) punya kekuatan yang luar biasa walau kadang tidak tampak di permukaan. "Pengabdian total perempuan merupakan strategi diplomasi untuk mempunyai otoritas dan mendapatkan apa yang menjadi harapannya". Jadi secara struktur formal, perempuan keliatannya gak punya pengaruh. Tapi jangan salaaah…secara informal, pengaruh perempuan sangat besar. Bahkan lama kelamaan suami yang akan tergantung kepada istrinya terutama secara emosional. Pada posisi inilah, perempuan akan banyak menentukan keputusan-keputusan dunia publik melalui suaminya.(banyak kaaan kasus kayak gitu..) nah ini adalah bukti kemenangan ala perempuan atas laki-laki, dimana kemenangan itu diperoleh bukan dengan cara menyerangnya secara frontal tapi dengan menghanyutkannya dalam aliran kelembutan dan pengabdian. Atau kalok orang jawa bilang "nglurug tanpa bala, menang tanpa ngasorake..." Dengan cara itu laki-laki tak pernah merasa aib untuk dikalahkan, harga dirinya yang setinggi langit itu gak kesenggol. Mengalah saat ribut juga bukan berarti kalah, diam buat ncegah perselisihan jadi makin berkobar itu emang super.. (super susah maksudnya… ) kalok emang kemenangan laki-laki merupakan kemenangan perempuan juga, kenapa mesti di pertentangkan lagi?
Jadi menurutku sih kayaknya kurang tepat kalok ada yg menganggap itu sebagai penomor dua posisi perempuan. Fungsi istri ini macam sutradara yang berperan di belakang layar. Gak tampak dalam film tapi sangat besar pengaruhnya atas kualitas filmnya. Atau bisa dibilang perempuan itu manager rumah tangga. Dimana penentuan keputusan rumah tangga yang ada di tangan suami akan banyak dipengaruhi oleh perempuan. Yang gak banyak disadari, bahkan sama perempuan itu sendiri: sebenernya perempuan entah jawa ato bukan, Perempuan Indonesia lah (tanpa stempel suku di jidatnya) punya kekuatan yang luar biasa walau kadang tidak tampak di permukaan. "Pengabdian total perempuan merupakan strategi diplomasi untuk mempunyai otoritas dan mendapatkan apa yang menjadi harapannya". Jadi secara struktur formal, perempuan keliatannya gak punya pengaruh. Tapi jangan salaaah…secara informal, pengaruh perempuan sangat besar. Bahkan lama kelamaan suami yang akan tergantung kepada istrinya terutama secara emosional. Pada posisi inilah, perempuan akan banyak menentukan keputusan-keputusan dunia publik melalui suaminya.(banyak kaaan kasus kayak gitu..) nah ini adalah bukti kemenangan ala perempuan atas laki-laki, dimana kemenangan itu diperoleh bukan dengan cara menyerangnya secara frontal tapi dengan menghanyutkannya dalam aliran kelembutan dan pengabdian. Atau kalok orang jawa bilang "nglurug tanpa bala, menang tanpa ngasorake..." Dengan cara itu laki-laki tak pernah merasa aib untuk dikalahkan, harga dirinya yang setinggi langit itu gak kesenggol. Mengalah saat ribut juga bukan berarti kalah, diam buat ncegah perselisihan jadi makin berkobar itu emang super.. (super susah maksudnya… ) kalok emang kemenangan laki-laki merupakan kemenangan perempuan juga, kenapa mesti di pertentangkan lagi?
Laki-laki
is laki-laki; Inget tulisanku tentang keanehan laki-laki di jurnal Hidup Itu belajar memahami, Yap… Mereka
itu, emang makhluk tengil yg identik dengan egois dan penuh harga diri. Laki-laki nggak suka disalahkan, harga diri
harus tetap di awang-awang, sulit
mengungkapkan perasaan dengan kata, terlalu sombong untuk minta maaf, bla..bla.bla… akehlah. Tapi kan
perempuan punya soft power yg luar biasa untuk bikin laki-laki bertekuk lutut
dibawah kerling wanita tanpa melukai ego dan harga dirinya. Tempatkan laki-laki sebagai Imam,
laki-laki tetaplah laki2, dan laki-laki itu pemimpin perempuan dalam keluarga,
perlakukan dia sebagaimana mestinya. itu batas tegas yang gak boleh
dilanggar kita sebagi perempuan. Yaaah..kira-kita teorinya begitu.
Percayalah, tidak ada laki-laki yang bisa hidup tanpa wanita. Minimal dia butuh seorang perempuan untuk melahirkannya ke dunia. Jadi perempuan2 cantik sodaraku sebangsa dan setanah air, jangan ngrasa sulit jadi perempuan, woman are awesome.. dan kita yg musti nyetel diri kita sediri supaya tetep awesome, catet ya "awesome"
Percayalah, tidak ada laki-laki yang bisa hidup tanpa wanita. Minimal dia butuh seorang perempuan untuk melahirkannya ke dunia. Jadi perempuan2 cantik sodaraku sebangsa dan setanah air, jangan ngrasa sulit jadi perempuan, woman are awesome.. dan kita yg musti nyetel diri kita sediri supaya tetep awesome, catet ya "awesome"
Pernah
denger kan istilah dimana istri adalah tangan kanan suami. Walau itu hanya
berlaku di rumah. Soalnya ketika di luar rumah, tangan kanan adalah istri bagi
suami....(hahaaa,, jadi inget ama tante lux)
#trus apa
hubungan paragrap terakhir ama postingan diatas?? Gak ada, sak karepku..
tulisan-tulisanku kok.. jangan protes yaaa..
terimakasih.
Sama-sama…