Rabu, 26 Februari 2014

PEREMPUAN ASLI

Dalam suatu kesempatan ngobrol ama om ganteng pujaan hati (ehm,,ehem) tentang perempuan. perempuan asli katanya itu yg bisa masak dan bisa mijit, kata si om perempuan kadang ada yg bisa masak tapi gak bisa mijit, ada juga yg bisa mijit tp gak bisa masak, tp paling banyak yg gak bisa keduanya, gak bisa masak dan gak bisa mijit… gitu katanya…,, emang gitu om? *kedip-kedip mupeng

Almarhum eyangku bilang  kalo perempuan jawa itu musti bisa 3M, masak, macak, manak. Tapi tak tambahin yo gen tambah komplit. Mijet dan Mlumah (yang dua terakhir tambahanku dewe), #kayaknya mah semua perempuan musti bisa itu ya, gak cuma perempuan jawa aja. 
- Masak;  maksudnya perempuan  gak cuman ngolah makanan aja tapi juga bisa menghidangkan makanan yang sehat, sehat buat perut, sehat buat kantong juga..hingga tercipta keluarga sehat baik sehat tubuhnya (liat bodi papadipa.. plis deh), sehat pula ekonominya, nah, saat masak tadi kemampuan meracik, menyatukan, dan mengkombine berbagai bahan menjadi satu menjadi santapan Ini adalah wujud kasih sayang istri terhadap seluruh anggota keluarga.. (cie..cie.. andalanku ini doang kayaknya deh),
- Macak: macak adalah bersolek atau berhias. Nggak cuma dimaknai sebatas dandan bikin cantik doang, kata alm eyang putriku seng dipacak’i orak mung rai, tapi yo macak’i omah, macak'i budi pekerti lan bathin supaya bisa punya sifat yang lemah lembut, ikhlas, penyayang, sabar, ngayomi dan seng apik2 liyone..
- Manak artinya melahirkan anak. Yang dimaksud gak cuma bikin anak, njuk hamil trus jeprot ngelairin lho yo,, tetapi mengurus, mendidik, dan membentuk karakteristik seorang anak hingga menjadi manusia seutuhnya.
- Mijet: nek iki tambahanku dewe, perempuan sebagai istri, sebagai ibu mestinya bisa jadi tempat berbagi, saat hati dan tubuh capek, suami ato anak akan nyungsep di ketek istri dan emak tersayang buat naruh beban,  trus klo istri yang capek ati nyungsep di ketek siapa ya?? *belum nemu jawabnya, mo nyungsep di ketek papadipa bau asem.. heee
- Mlumah: iki yo tambahanku dewe, mlumah artinya melayani, melayani suami, melayani anak, nggak lupa juga melayani diri sendiri.. Bisa menempatkan diri sebagai istri saat berperan sebagai istri, bisa menempatkan diri sebagai ibu saat musti berperan sebagai ibu, yo musti bisa gonta-ganti gitu lah istri iya, ibu iya, pengurus rumah iya.. hebat banget kan teorinya??

Klo diliat dari uraian diatas kok kayaknya perempuan kui mesak’ke men yo… susaaah, ribeeet…. Adik sepupuku, dek Rima Febrian bilang sulit jadi perempuan jawa,  entah apanya yg sulit.. lha terus kalo jadi perempuan suku lain piye dek? heheee
 
Perempuan ato wanito dalam budaya jawa yang artinya wani ditoto emang kayak diwajibkan narimo ing pandhum. Perempuan harus mau dan mampu menjadi pembantu laki-laki seberat apapun bebannya....ckckckck… Banyak keinginan pribadi yang harus bisa dia tahan dalam hati untuk menunjukan rasa cinta dan pengabdian  kepada suami, (pengen beli playbook, pengen jalan2, pengen macem2lah..)  sampek2 buat nyebut pasangan pake istilah garwa, sigarane nyawa, atau belahan jiwa (bahasa geolnya solmet kali yee). Menurutku istilah garwa ini menepis anggapan kalok perempuan dalam budaya jawa cuma sekedar konco wingking, catet ya "sigaraning nyowo" loh.. separuh napas, separuh nyawa lho bok…. Orang jawa bilang istri sering disebut juga sebagai pedharingan alias periuk. Periuk kui tempat menyimpan beras atau menanak nasi. Perempuan disimbolkan juga sebagai penyimpan harta benda yang dicari suami dan mengolahnya untuk kelangsungan hidup keluarga...,, gitu...

Jadi menurutku sih kayaknya kurang tepat kalok ada yg menganggap itu sebagai penomor dua posisi perempuan. Fungsi istri ini macam sutradara yang berperan di belakang layar. Gak tampak dalam film tapi sangat besar pengaruhnya atas kualitas filmnya. Atau bisa dibilang perempuan itu manager rumah tangga. Dimana penentuan keputusan rumah tangga yang ada di tangan suami akan banyak dipengaruhi oleh perempuan. Yang gak banyak disadari, bahkan sama perempuan itu sendiri: sebenernya perempuan entah jawa ato bukan, Perempuan Indonesia lah (tanpa stempel suku di jidatnya) punya kekuatan  yang luar biasa walau kadang tidak tampak di permukaan.  "Pengabdian total perempuan  merupakan strategi diplomasi untuk mempunyai otoritas dan mendapatkan apa yang menjadi harapannya". Jadi secara struktur formal, perempuan keliatannya gak punya pengaruh. Tapi jangan salaaah…secara informal, pengaruh perempuan sangat besar. Bahkan lama kelamaan suami yang akan tergantung kepada istrinya terutama secara emosional. Pada posisi inilah, perempuan  akan banyak menentukan keputusan-keputusan dunia publik melalui suaminya.(banyak kaaan kasus kayak gitu..) nah ini adalah bukti kemenangan ala perempuan atas laki-laki, dimana kemenangan itu diperoleh bukan dengan cara menyerangnya secara frontal tapi dengan menghanyutkannya dalam aliran kelembutan dan pengabdian.  Atau kalok orang jawa bilang "nglurug tanpa bala, menang tanpa ngasorake..." Dengan cara itu laki-laki tak pernah merasa aib untuk dikalahkan, harga dirinya yang setinggi langit itu gak kesenggol. Mengalah saat ribut juga bukan berarti kalah, diam buat ncegah perselisihan jadi makin berkobar itu emang super.. (super susah maksudnya… ) kalok emang  kemenangan laki-laki merupakan kemenangan perempuan juga, kenapa mesti di pertentangkan lagi? 

Laki-laki is laki-laki; Inget tulisanku tentang keanehan laki-laki di jurnal Hidup Itu belajar memahami, Yap… Mereka itu, emang makhluk tengil yg identik dengan egois dan penuh harga diri. Laki-laki nggak suka disalahkan, harga diri harus tetap di awang-awang, sulit mengungkapkan perasaan dengan kata, terlalu sombong untuk minta maaf, bla..bla.bla… akehlah. Tapi kan perempuan punya soft power yg luar biasa untuk bikin laki-laki bertekuk lutut dibawah kerling wanita tanpa melukai ego dan harga dirinya. Tempatkan laki-laki sebagai Imam, laki-laki tetaplah laki2, dan laki-laki itu pemimpin perempuan dalam keluarga, perlakukan dia sebagaimana mestinya. itu batas tegas yang gak boleh dilanggar kita sebagi perempuan. Yaaah..kira-kita teorinya begitu.   
Percayalah, tidak ada laki-laki yang bisa hidup tanpa wanita. Minimal dia butuh seorang perempuan untuk melahirkannya ke dunia. Jadi perempuan2 cantik sodaraku sebangsa dan setanah air, jangan ngrasa sulit jadi perempuan, woman are awesome.. dan kita yg musti nyetel diri kita sediri supaya tetep awesome, catet ya "awesome"

Pernah denger kan istilah dimana istri adalah tangan kanan suami. Walau itu hanya berlaku di rumah. Soalnya ketika di luar rumah, tangan kanan adalah istri bagi suami....(hahaaa,, jadi inget ama tante lux)

#trus apa hubungan paragrap terakhir ama postingan diatas?? Gak ada, sak karepku.. tulisan-tulisanku kok.. jangan protes yaaa.. 
terimakasih. 
Sama-sama…